Kamis, 11 Februari 2010

Teman

Kehilangan itu rasanya sangat menyakitkan
Begitu pula saat bahagia itu tiba
Rasanya seperti tusukan pisau menyayatkan hatiku

Kau tahu teman
Ketika kau didekatku sungguh ku rasa semuanya yang kau berikan adalah kepalsuan
Kepalsuan yang hina dan kotor melebihi limbah pabrik yang menggenang di sungai
Karena kau menatapku dengan topeng busukmu itu

Jari-jari mulai terasa kaku
Derap detak jantungku mulai tak karuan
Udara pun tak masuk untuk memberi ku sedikit untaian kehidupan
Kau datang, kau pergi seenak seperti mau mu
Kau tak pernah hiraukan ku yang tak mengerti arti dirimu bagiku
Asal kau tahu, dirimulah yang mengerti keadaanku yang tak sempurna
Keadaanku yang gila akan hembusan kekerasan yang menusuk kuat dalam jantungku
Hanya kau yang mampu meredam amarahku, dan kau lah arti lebih dari sekedar teman